Setelah sempet mandek, akhirnya bisa nyelesaian novel "Dallergut : Toko Penjual Mimpi", dan ikutan challenge reading #JaneXLiaRC 🥺. Btw, ini pertama kali ikutan challenge di blog dan nulis review buku🥺.
Awal tahu novel ini, dari Wonwoo SEVENTEEN dan memutuskan buat beli karena mau cari kegiatan lain selain main HP. Btw, waktu pertama kali baca novel ini, aku langsung suka sama "Sambutan Penulis", soalnya apa yang ditulis Lee Miye, pernah kepikiran juga.
Novel karya Lee Miye, "Dallergut : Toko Penjual Mimpi" bergenre fantasi, menceritakan tentang sebuah desa yang hanya bisa dikunjungi saat tidur. Novel ini terdiri dari 289 halaman dengan 1 prolog, 9 bab, dan 2 epilog.
Fokus cerita ke toko penjual mimpi bernama "Dallergut", tokoh utamanya bernama Penny, karyawan baru Dallergut. Toko Dallergut terdiri dari 5 lantai, setiap lantai memiliki ciri khas mimpi yang mereka jual. Ga cuman buat manusia, toko ini juga menjual mimpi untuk hewan.
Petualangan Penny dimulai dengan bab prolog yang menceritakan tentang interview kerja dan "Kisah Dewa Waktu dan Tiga Murid". Setelah prolog, ada 9 bab, setiap bab diisi dengan cerita pendek tentang keseharian Penny selama menjadi karyawan Toko Dallergut. Sementara untuk prolog, Lee Miye menyajikan 1 kisah "Romansa" salah satu karyawan, dan 1 keseharian seorang karyawan Dallergut saat menghabiskan waktu liburnya.
Sesuai dengan genrenya, di novel ini pembaca akan berjumpa dengan makhluk fiksi buatan Lee Miye, seperti Noctiluca dan Leprachaun. Penggambaran karakter dan lokasi di novel cukup detail, tapi sayang banget ga ada ilustrasi.
Cerita di setiap bab ringan dan relate dengan kehidupan sehari-hari. Jadi, novel ini sangat cocok buat nemenin pembaca yang mau bacaan santai dan juga "berkesan".
Buat yang suka cerita uwu-uwu, ada kisah dari Penny dan Maxim. Walau keduanya bukan sepasang kekasih, tapi aku jamin pasti pembaca bakalan gemes ngeliat tingkah Maxim ke Penny. Jujur, aku semangat baca "Dallergut" sampai akhir karena nungguin momen Penny sama Maxim yang lebih banyak🥺.