Sebuah wish yang ada di daftar paling atas, tetapi suka maju mundur buat mewujudkannya. Dan... akhirnya bisa ngambil keputusan. 

     Di postingan kali ini, aku bakal lenih ngomongin tentang gimana prosesnya dan berapa biaya yang dihabiskan. Siapa tahu bisa bantu orang yang ngalamin kondisi serupa. 

     Setelah berkelana mencari tempat operasi akhirnya berlabuh di Amaryllis Clinic, yang masih bagian dari Primaya Bekasi Timur. Akhirnya pergi konsultasi dan bertemu dengan dr. Dia. 

     Selama sesi konsultasi, tahi lalat dicek lewat dermoskopi buat memastikan kondisi tahi lalat, jinak atau berpotensi jadi keganasan. Di sesi tersebut hasilnya di foto, jadi pasien bisa lebih jelas melihatnya. Selain itu juga dijelasin risiko atau selebar apa sayatan operasinya, dan punyaku lumayan lebar...

     Sesi konsultasi dan dermoskopi memakan biaya sebesar Rp420.000.00, dan Rp25.000,00 untuk registrasi pasien baru.

     Kemudian sebelum memutuskan operasi, ada pemeriksaan lab yang perlu dijalani yaitu PT, APTT, dan Gula Darah Sewaktu. Aku cek lab di RS HGA dan kena Rp275.000,00.

     Setelah persiapan beres, tiba saatnya operasi. Aku operasi Kamis sore. Rasa sakitnya pas disuntik anestesi aja. Selebihnya tidak berasa banget waktu kulit disayat dan dijahit. Durasi operasinya mungkin sekitar 1 jam-an.

     Biaya yang dihabiskan sekitar Rp5.700.000,00 dengan detail biaya operasi Rp5.000.000,00, alat Rp500.000,00, dan Rp200.000,00 untuk obat nyeri serta antibiotik.

     Pasca operasi bibir kiri agak bengkak, dan susah buka mulut karena perban. Kesusahan buat makan dan gosok gigi :)).

     Kembali ke klinik Senin siang untuk cek kondisi lukanya. Lucky me, jahitannya sudah kering dan bisa dicabut. Pas lepas jahitan sebenarnya gak sakit tapi "berasa sakit" karena dengerin suara alat selama proses. 

     Setelah dilepas, luka bekas jahitan kembali ditutup dengan kasa, dan baru bisa dilepas 2 hari kemudian.

Bengkaknya lumayan mereda

     Pascaoperasi mengeluarkan biaya sebesar Rp925.000,00 untuk tindakan, antibiotik, dan obat perawatan luka. Total semuanya jadi Rp7.345.000,00. 

     Well sekarang tinggal fokus ke perjalanan memudarkan lukanya :D!

Operasi Tahi Lalat

24 September 2024

      Kembali menghadiri event ORV, tapi kali ini berbeda. Bukan cafe event, melainkan art market dengan segala hiburannya.
    Sebenarnya Reverie ini merupakan Trilogy Event ORV di Indonesia yang sebelumnya pernah aku datangi, yakni Enchanted aka Cafe Event BDay Kim Dokja, dan NOIR aka Cafe Event BDay Yoo Joonghyuk (daftar, tapi berhalangan datang :<). 
     Di event kali ini ada banyak booth fanartist ORV, jadi bisa jajan fan merchandise seperti photocard, stiker, standee, boneka, dan merchandise unik lainnya.
     Ada juga booth lucky draw dan games dari penyelenggara, tapi gak kebagian karena salah naik TJ yang berujung telat dateng :)). Gak ketinggalan spot foto bersama karakter gepeng ORV~
     Walau cuman punya waktu terbatas, masih bersyukur karena tidak ketinggalan acara utamanya yakni karokean dan juga performance para cosplayer ORV, yang sangat sayang jika dilewatkan. Kapan lagi kan menyaksikan duet Kim Dokja dan Yoo Joonghyuk di panggung, bukan battlefield :)).
Performance dari cosplayer SangSoo
Beberapa merchandise yang aku bawa pulang. Temanya budak korporat :))
Benefit karena daftar di Enchanted dan NOIR




Keseruan di Reverie

     Renjana, sebuah novel romansa dewasa mengisahkan seorang raja Majapahit yang menghapus eksistensi dirinya dari sejarah, dan rela dikutuk menjadi immortal demi bertemu dengan reinkarnasi sang istri. Terdengar romantis bukan?
     Novel lokal yang mengabungkan 4 topik yang tak biasa, yakni reinkarnasi, mitologi Jawa, kebudayaan keraton Yogyakarta, dan sejarah. For your information, novel ini dilahirkan saat penulis -ElAlcia- masih duduk di bangku SMA, patut diacungi jempol!
     Adanya unsur kebudayan keraton Yogyakarta membuat beberapa dialog memakai bahasa Jawa. Tak perlu khawatir, karena ada terjemahan dialog di catatan kaki. Hitung-hitung belajar bahasa barukan ><.
     Meski alur novel ini maju mundur, tetapi penempatan dan peralihan dari masa sekarang ke masa lalu tidak membingungkan pembaca. Menurutku, sangat tepat menempatkan kisah masa lalu sebagai bagian dari mimpi karakter utama. 
     Karena aku sangat tertarik dengan cerita reinkarnasi, tak membutuhkan waktu lama untuk menamatkan novel setebal 337 halaman ini. Mungkin hanya sekitar 6 jam. Namun di tengah cerita, hampir mau berhenti membaca novel ini karena merasa kasihan dengan Gentala atau Gen, karakter utama wanita di masa sekarang.
     Semua karakter di novel ini seperti menyiapkan kehidupan hanya untuk sosok masa lalu dari karakter utama wanita. Seolah-olah Gen di masa sekarang hanya sekadar wadah saja.
     Lalu kenyataan bahwa Gen harus kembali kehilangan kebebasannya hanya karena cinta.... Rasanya mau meluk dan menyemangati Gen :(. Apalagi begitu selesai baca, merasa kalau Gen seperti dijadikan hadiah untuk Pram, karakter utama pria. 
     Tak mau menutup mata jika Pram juga mengalami penderitaan, namun mengingat peristiwa yang dialami Gen baik di masa lalu ataupun sekarang... huft nanti malah jadi spoiler :(.
     Secara keseluruhan, novel ini bagus bagi yang tertarik dengan sejarah dan reinkarnasi. Menurutku, sangat disayangkan konflik di novel ini kurang greget, dan juga karakter utama pria yang bisa membuat pembaca mengelus dada.

Renjana

13 September 2024

     Blopgpost kali ini disponsori oleh rasa gagal move on karena ke-trigger melihat post X yang membahas kematian Sang Ninja Jenius, Neji Hyuga. Karakter fiksi? Yap, benar. Karakter fiksi temannya Naruto yang meninggal di depan matanya sendiri. 

   Huft, sejujurnya sampai sekarang masih gondok sama Kishimoto... Yang benar aja lu matiin karakter potensial kaya Neji :(, cinta pertamaku sejak kelas 2 SD...Neji...

    Coba lihat Neji, walau di awal kemunculannya dia sangat congkak dan aku tetap naksir pada pandangan pertama. Sikapnya mulai berubah setelah tanding dengan Naruto di ujian chunin, rasa benci ke keluarga utama klan Hyuga juga hilang. Berubah jadi sosok kakak idamanan, gentlemen, dan tentunya aku makin naksir.

     Ok balik ke topik, selain karena masalah pribadi ada alasan lain mengapa kematian Neji ini banyak yang menyayangkan. Apalagi momen tersebut agak tragis, di mana punggungnya kena tusuk gigi jumbo ketika melindungi Hinata yang berniat menyelamatkan Naruto. 

     Sudah jadi rahasia umum di kalangan pencinta anime Naruto kalau Neji termasuk salah satu ninja berbakat di desa Konoho, apalagi dia berasal dari klan ternama dan punya dampak besar terhadap perubahan kondisi klan. 

     Agak gondok sebenarnya mengetik ini. Sempat baca wawancara Kishimoto yang membahas tentang alasan Neji dibuat meninggal karena untuk membuat Naruto dan Hinata menjadi semakin dekat. Ironisnya kepergian Neji tak begitu berdampak besar terhadap kisah asmara Naruto dan Hinata. Mereka tetap membutuhkan 1 film untuk bisa masuk ke hubungan yang lebih intim.  Sedangkan Neji sudah jadi arwah di film tersebut.

     Mungkin jika Neji masih hidup di era Boruto aka generasi anaknya Naruto dan Hinata, dia bakalan jadi sosok penting di klan atau bisa juga jadi penasihat hokage seperti Shikamaru. Yang paling penting, aku bisa melihat sosok dewasa dari Neji yang bergerak, berwarna, dan bersuara :(.
Huft Neji...
Mau end game malah makin cakep😔


Kematian Sang Jenius

08 September 2024