Wah tidak terasa sudah berada di penghujung tahun 2023. Gimana perjalanan tahun ini? Ada hal menarik apa saja yang terjadi?  

     Sambil menunggu kedatangan 2024 yang tinggal beberapa jam lagi, sepertinya seru kalau napak tilas perjalanan 1 tahun kebelakang.

     2023 menjadi tahun lainnya yang dipenuhi berkah, ada banyak perubahan dan pelajaran yang bisa diambil, serta berkah yang didapat. 

Photo by Sarah Trummer on Pexels

1. New Job

     Gerbang utama yang menjadi perubahan besar di tahun ini adalah mendapat ✨️pekerjaan baru✨️. Setelah dapat kerja rasanya setengah dari kecemasan yang ada sirna, sudah tidak dijutekin karena dianggap jobless (padahal waktu itu ada kerjaan freelance dan tidak pernah meminta uang saku sejak lulus).

     75% permasalahn hidup sebagai fresh graduate selesai waktu tandatangan kontrak😭. Bahagia sekali bisa mendapatkan tempat kerja dengan gaji dan lingkungan yang layak. 

2. Punya Mentor

     Bertahun-tahun melalang buana mencari ilmu, akhirnya bertemu juga dengan mentor-mentor cihuy yang sangat baik hati dan bantu banyak berkembang. Dari dulu selalu pengen punya mentor, tapi baru ketemu di tahun ini, dan lebih berkahnya lagi dapat mentor lebih dari 1😭.

3. Main Genshin Impact

     Masih turunan dari poin pertama, impian yang terwujud di tahun ini adalah ganti device yang bisa untuk main Genshin Impact😭. Sudah dari lama banget mau main, tapi cuman bisa mupeng karena device tidak memadai. Sesuai dengan apa yang dibayangin, main Genshin Impact seru banget! Karekternya juga ehehehehe👉👈. Paling suka bagian explore underwater Fontaine, apalagi bagian menyelam. Ehehehee terima kasih sudah menerimaku, kantor tercintah 🫶.

4. Jatuh Cinta dan Patah Hati

     Beberapa tahun terakhir, rasanya hidup kering sekali tidak ada cinta-cintaan dengan manusia nyata. Sampai akhirnya, di tahun ini bertemu dengan stranger yang ekhm berhasil memberikan warna merah muda, meski berujung patah hati. Well... menang istilahnya aku jadi secret adminer saja karena selain tidak punya keberanian, orangnya juga menemukan tambatan hati😭 . Walau begitu, senang sekali bisa bertemu dengannya di tahun ini. Terima kasih ya!

5. Juna Trip

     Memulai section baru di blog dengan perjalanan sebagai solo traveler! Di tahun ini, sudah memberanikan diri untuk (rencana mendadak) berlibur ke Bandung sendirian. Cuman ada waktu sekitar 1 hari untuk menyiapkan debut sebagai solo traveler, makanya ada banyak hal yang jadi evaluasi. Mulai dari itinerary yang sangat tidak efisien dan over budget. Ya namanya pertama, pasti sulit untuk sempurna bukan?

6. Lebih Ekspresif

     Bertemu banyak orang, membuat kemampuan bersosialisasi meningkat😂 dan juga jadi lebih ekspresif. Mulai berani foto dengan orang lain, posting foto di main acc IG, dan juga paling keren adalah aku berani ngomong dengan banyak orang. Special thanks untuk para mentorku yang sudah sangat baik 😭.

7. Soulmate

     Tahun ini diizinkan untuk lebih banyak tahu soal past life yang berujung bertemu dengan soulmate. Sempat mengira kalau momen tertarik mencari sesuatu yang tidak kita ketahui cuman ada di cerita fiksi, ternyata bisa aku alami sendiri.

     Siapa sangka, sesuatu yang selama ini aku cari adalah dia, jiwa yang pernah bertemu dan menjalani kontrak spesial. Ya walau di kehidupan kali ini, kami belum berjodoh kembali. Tapi kami bisa mendapatkan perpisahan yang layak dan mengobrol sebentar sekaligus saling menyemangati. Ehehehe see you!

     Lalu hal apa saja yang ingin dicapai di 2024? Hmm yang pertama dan tentunya adalah diet, harus beneran serius untuk diet karena badan sudah gak sehat banget. Lalu juga ingin pakai baju yang lucu-lucu! 1 bulan turun 1kg juga sudah sangat bersyukur. Semangat!

365/365

31 December 2023

      Judulnya keren gak? Ehehehehe mungkin biasa saja. Kalimat itu muncul saat memikirkan hal apa yang paling menggambarkanmu, dan bertemulah aku dengan "Angin di Bulan September".

     Kamu seperti angin yang bebas pergi kemana saja dan tidak terikat oleh apapun. Kebetulan juga itu ada hubungannya denganmu yang berasal dari kampung halaman Archon Anemo.

     Sementara September adalah bulan dimana kita bertemu dan juga berpisah. Lalu cuaca di September sangat nyaman bukan? Tidak terlalu panas ataupun dingin. Suasana yang memberikan kenyamanan, seperti saat menghabiskan waktu denganmu. 

     Aku terlalu pengecut untuk menyampaikan perpisahan secara langsung, jadi izinkan aku untuk menyampaikannya di sini. Lagi pula ini adalah tempat teramanku. Ya walaupun sama saja, tidak akan sampai padamu. 

     Waktu yang kita habiskan sangat menyenangkan, bahkan jika diberi kesempatan aku ingin sekali lagi mengobrol denganmu. Jadi lewat tulisan ini, aku ingin mengabadikan takdir singkat kita. 

     Kesan pertamaku tentangmu adalah, "Wah keren sekali, aku ingin mengobrol dengannya." Jujur aku sangat canggung, rasanya bingung harus apa. 

     Untungnya, kamu mahir mencairkan suasana. Aku mulai merasa nyaman ketika kita mulai mengobrol tentang tebak-tebakan. Sangat lucu melihat reaksimu yang serius itu. 

     Aku pikir itu akan menjadi obrolan terakhir kita. Sudah cukup rasanya ditemani oleh dirimu. "Sayonara," kalimat terakhirku, yang berniat tak akan menemuimu lagi.

     Siapa sangka, kamu justru mengucapkan kalimat ajaib yang membuatku ingin mengobrol denganmu lagi. "Until we meet again, Juna." Mungkin terdengar sepele, tapi bagiku tidak.

  Berulang kali memikirkan apakah aku harus kembali berbicara atau tidak, hingga akhirnya aku memutuskan untuk kembali menemuimu....

     Menunggu hari dimana kita akan bertemu kembali adalah hal yang menyenangkan. Jantungku berdebar, memilih lelucon apa yang akan aku lontarkan.

     Begitu tiba harinya, kebahagianku memuncak. Kamu kembali menyapaku. Mungkin terdengar berlebihan, tapi momen dimana kita mengobrol adalah salah satu waktu terbaikku di tahun ini. 

     Aku sangat menyukai bagaimana caramu mendengarkan setiap celotehan yang keluar dari mulutku. Sikapmu yang serius justru membuatmu semakin lucu. 

     Setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan bukan? Tak peduli seberapa indahnya waktu yang kita habiskan tetap saja ada batasnya. 

     Aku menyesal baru mengenalmu kala itu. Andai saja aku bisa bertemu denganmu lebih awal, mungkin aku punya lebih banyak kesempatan mengobrol denganmu.

     Hari berganti, kita kembali berpisah. Di ujung kegelisahku, kamu berjanji akan kembali di tempat yang sama. Jadi aku menunggumu... sambil menyiapkan banyak hal. Namun ternyata Tuhan punya rencana lain. Kamu kembali menyapa sekaligus berpamitan....

     Bak tersambar petir di siang bolong, kamu pergi sambil mengatakan bahwa sudah menemukan rumah baru. Kamu tak akan lagi berada di tempat sebelumnya...

     Pupus sudah harapan ingin berbagi kue denganmu, berkeliling di Teyvat, dan juga lelucon yang sudah kusiapkan. Semua hilang diterbangkan angin. 

     Jujur, aku sangat iri dengan siapun dia. Betapa beruntungnya bisa memilikimu seutuhnya. Walau begitu, aku tetap mendukungmu. 

    Sepertinya aku memang bodoh, di saat hati ini sakit, masih sempatnya aku memikirkan betapa kerennya kamu saat mengumumkan hal itu.

     Tak banyak yang bisa dilakukan, hanya pasrah menerima kenyataan bahwa kita sudah berada di ujung cerita.

     Halaman terakhir ini hanya bisa dituliskan oleh diriku sendiri. Tenang, ini bukan sumpah serapah karena patah hati, melainkan doa kecil untuk kisahmu selanjutnya.

     Aku berharap kamu selalu dalam keadaan sehat. Semoga di saat kamu mengalami kesedihan, akan selalu ada hal baik yang menghiburmu. Selamat sudah menemukan rumahmu. Aku mendukung dan mendoakan kebahagiaanmu. 

     Terima kasih sudah hadir dan memberikan warna merah muda di lembaran hidupku yang abu-abu. Ini sangat manis. Aku paham kenapa pertemuan kita sangat singkat, karena begitulah yang ditulis Sang Kuasa. Terima kasih.

May the wind bless your travels, Arthur.

Angin di Bulan September

05 December 2023