Before the coffee gets cold☕
Sempet bingung sama warna cover-nya, dan perlu nanya-nanya ke temen XD |
Waktu nyari novel yang mirip-mirip sama Dallergut, banyak yang nyarinin buat baca Funiculi Funicula, tapi pas dibaca beda banget😂. Kalau Dallergut kan cerita tentang dunia mimpi, Funiculi Funicula semacam time traveler.
Novel karangan Toshikazu Kawaguchi ini lumayan tebel, ada 222 halaman untuk isinya, dan setiap bab ada cerita tersendiri tapi tetep saling nyambung.
Menurutku, dari segi isi ceritanya ringan, cocok nih buat dibaca di waktu senggang. Selain itu Ceritanya juga menarik, dan selama baca ngebuat aku lebih ngehargain sama momen atau kesempatan yang ada. Karena ini buku terjemahan, kalimatnya mudah dipahami, dan bukan tipikal terjemahan yang kaku.
⚠SPOILER⚠
Part yang aku sukai itu bagian akhir. Aku terharu sama si Mba kursi yang ada rasa empati ke calon Ibu, padahal dia biasanya bodot amat😂.
Sinopsis
Di sebuah gang kecil di Tokyo, ada kafe tua yang bisa membawa pengunjungnya menjelajahi waktu. Keajaiban kafe itu menarik seorang wanita yang ingin memutar waktu untuk berbaikan dengan kekasihnya, seorang perawat yang ingin membaca surat yang tak sempat diberikan suaminya yang sakit, seorang kakak yang ingin menemui adiknya untuk terakhir kali, dan seorang ibu yang ingin bertemu dengan anak yang mungkin takkan pernah dikenalnya.
Namun ada banyak peraturan yang harus diingat. Satu, mereka harus tetap duduk di kursi yang telah ditentukan. Dua, apa pun yang mereka lakukan di masa yang didatangi takkan mengubah kenyataan di masa kini. Tiga, mereka harus menghabiskan kopi khusus yang disajikan sebelum kopi itu dingin.
Rentetan peraturan lainnya tak menghentikan orang-orang itu untuk menjelajahi waktu. Akan tetapi, jika kepergian mereka tak mengubah satu hal pun di masa kini, layakkah semua itu dijalani?
Wk buku ini bisa masuk ke kategori cokelat kok, Juna 🙈. Terima kasih udah ikut berpartisipasi ya ♥
ReplyDeleteBuku ini salah satu buku kesukaanku lhooo! Di bagian ibu dan anak, aku sampai nangis bacanya karena menurutku cukup sedih 😭. Ada buku seri kedua dan ketiganya juga, tapi belum diterjemahkan hahaha.
Halo Kak Liaaa!
DeleteWah sama, di bagian ibu dan anak itu momen haru banget:", ngebayangin bikin sedih:(.
Aku baru tahu ada edisi lanjutannya. Semoga aja segera ada terjemahan, soalnya aku masih penasaran sama lanjutan cerita mereka, terutama si mba kursi.
Lia pernah bahas novel ini tapi aku lupa isinya apa, wkwk. Thank you Juna habis baca ini aku jadi inget novelnya bahas tentang apa. Apalagi pake dibandingkan dengan Dallergut, jadi lebih nyangkut kalo inget-inget novel ini tentang apa. :D
ReplyDeleteWiii makasih kak, aku jadi penasaran review versi kak Lia, mau coba baca :D
DeletePenasaran apa ada yg melanggar aturan Trutama yg duduk di kursi yg udh ditentukan.. beberapa kali baca review buku ini, tapi blm sempet2 baca bukunya langsung. Pengen cari buku fisiknya aja, drpd e-booknya . Menarik memang, walopun yaaaa kalo aku JD mereka, aku ga terlalu mau utk kembali ke masa lalu. Apalagi kalo ga ngaruh samasekali ke masa sekarang 😁
ReplyDeleteAda kak yang ngelanggar, aku lupa di bagian yang mana, tapi nanti dijelasin secara singkat siapa yang ngelanggar aturan tersebut.
ReplyDeleteKalau mau beli buku fisiknya, aku saranin di shopee Gramed. Jajannya pas tanggal kembar, biar dapet diskon sama freeong :D.
Yap, bener banget. Sebenernya tawaran di cafe ini tuh malah bisa ngejebak orang :'), karena terlalu hanyut di masa lalu jadinya lupa sama eksistensi di dunia nyata :(.